☃️ Sejarah Singkat Satuan Lembaga Paud

SejarahBerdirinya Lembaga Pendidikan Jaya Kartika. Lembaga Pendidikan Jaya Kartika mula-mula hanya sebuah Bimbingan Belajar yang dirintis sejak 1 Agustus 2010, ketika itu Ibu Sri Handayani, S.Pd., M.Pd. menjadi Nara Sumber Tingkat Nasional Pendidikan Luar Sekolah (PLS), berkat ajang prestasi Tutor Paket B dan C Tingkat Nasional dan mendapat

Berikut data lengkap tentang Contoh Sejarah Singkat Satuan Lembaga Paud. Pedoman Pemilihan Guru Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah Kurikulum Ra 2018 2019 Penyusunan Ktsp Pendidikan Anak Usia Dini Ppt Download Manajemen Program Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Agar Raudhatul Athfal Bisa Penuhi Standar Nasional Paud Itulah yang bisa kami bagikan terkait contoh sejarah singkat satuan lembaga paud. Admin blog Seputar Sejarah 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh sejarah singkat satuan lembaga paud dibawah ini. Download Contoh Profil Lembaga Sekolah Paud Doc Paud Jateng Sejarah Tkit Wihdatul Ummah Makassar Kb Tk Paud It Download Presentasi Ktsp Paud Kurikulum 2013 Ppt Paud Jateng 1 Bagian I Profil Tk Aba Panggang Xiii A Sejarah Singkat Tk Riau Pos Edisi Minggu 18 November 2018 By Riau Pos Issuu Pengertian Dan Konsep Dasar Paud Anak Paud Bermain Belajar Bagian I Ktsp Tk Ktsp Paud Cara Penyusunan Dan Kerangka Kurikulum Tingkat Satuan Paud Tk Ra Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelompok Bermain Ngudi Contoh Format Evaluasi Dan Penilaian Paud Anak Paud Pedoman Penyusunan Ktsp Pendidikan Anak Usia Dini Bab I Manajemen Paud Pengertian Tujuan Fungsi Konsep Dan Sejarah Paud Di Indonesia Dan Perkembangan Asal Usul Paud Contoh Format Evaluasi Dan Penilaian Paud Anak Paud Demikian pembahasan contoh sejarah singkat satuan lembaga paud yang dapat admin sampaikan. Terima kasih telah mengunjungi blog Seputar Sejarah 2019.

TamanKanak - Kanak ..merupakan satuan PAUD yang dikelola dengan management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Dharma Wanita Kelurahan Desa .. yang telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Nomor , untuk program Tman Kanak - Kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNFI tahun .. nilai B dengan Nomor sertifikat ..

- Inilah Sejarah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Pendidikan Anak Usia Dini atau lebih populer dengan singkatan PAUD merupakan sebuah lembaga atau sekolah formal yang keberadaanya mulai dianggap penting oleh Masyarakat luas termasuk Masyarakat Desa. berikut ini sejarah paud mengapa ada pendidikan paud dan pentingnya. Untuk mengetahui dan memahami sejarah berdirinya Paud di Indonesia beserta perkembangannya, setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan Nasional ketika penjajahan Belanda 1908 – 1941 dan pada masa penjajahan Jepang 1942 – 1945. Sebelum membahas dua periode perkembangan Paud di Indonesia, alangkah baiknya kita sedikit membahas orang yang pertama kali mendirikan lembaga yang sekarang di Indonesia terkenal dengan istilah PAUD. Inilah Sejarah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Pelopor PAUD Dunia Pada mulanya penddikan semacam PAUD ini muncul di Kota Blankerburg, Jerman pada tahun 1840 yang diperkenalkan oleh Friedrich Wilhelm August Frobel dengan mendirikan lembaga yang bernama Kindergarten. Istilah Kindergarten berasal dari kata Kinder berarti Anak dan Garten berarti Taman. Istilah Kindergarten ini mempunyai makna Taman Anak’. selanjutnya istilah Kindergarten juga terkenal dengan sebutan Frobel School yang identik dengan nama pendiri lembaga tersebut. Menurut Frobel, Anak-anak usia dini di ilustrasikan sebagai tunas tumbuh-tumbuhan yang memerlukan pemeliharan dan perhatian dari Juru Tanam’. dari ilustrasi yang diberikan oleh Frobel, dapat kita simpulkan bahwa sang juru tanam mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tunas tumbuh-tumbuhan. begitu juga pertumbuhan dan perkembangan anak-akan usia dini yang sangat membutuhkan peran sang pendidiknya. Berdirinya Kindergarten yang terkenal juga dengan istilah Frobel School merupakan tunas bagi pertumbuhan pendidikan anak di seluruh Dunia. Konsep yang di gunakan Frobel School sangat cepat menyebar ke seluruh Dunia. Pada tahun 1907 PAUD versi lainpun muncul di pemukiman kumuh San Lorenzo, Italia. Maria Montessori merupakan seorang berlatar belakang Dokter mendirikan Casa Dei Bambini yang ditunjukan bagi perawatan anak-anak yang berlatar belakang keluarga miskin dan buruh. Casa Dei Bambini sendiri berarti rumah untuk perawatan anak yang selanjutnya lebih di kenal dengan sebutan rumah anak. Inilah Sejarah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Sejarah PAUD di Indonesia Untuk mengetahui dan memahami sejarah berdirinya Paud di Indonesia, setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan Nasional ketika penjajahan Belanda 1908 – 1941 dan pada masa penjajahan Jepang 1942 – 1945. Periode Pertama; Masa Pergerakan nasional ketika penjajahan Belanda 1908-1941 Lembaga Kindergarten atau populer dengan nama Frobel School yang didirikan oleh Friedrich Wilhelm August Frobel merupakan cikal bakal lahirnya lembaga PAUD di Indonesia. Konsep lembaga ini di bawa masuk ke Indonesia oleh Pemerintahan Belanda Hindia untuk pendidikan anak-anak mereka, anak-anak Eropa dan para bangsawan lainnya. Pada saat itu pemuda pribumi belum dapat merasakan pendidikan semacam ini. apalagi masyarakat miskin yang belum memahami dan menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Pada saat kebangkitan Nasional yang di awali dengan berdirinya Pergerakan Pemuda Budi Utomo pada 28 Mei 1908, barulah pemuda pribumi menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini. Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak ini di realisasikan dengan mendirikan Bustanul Athfal pada tahun 1919 oleh persatuan wanita Aisyiyah di Yogyakarta. pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantoro, sepulang dari pengasingannya di Belanda selama dua tahun mendirikan Taman Lare atau taman anak Kindertuin yang berkembang dengan Taman Indria. Periode Kedua; Masa Penjajahan Jepang 1942-1945 Pada masa penjajahan jepang, pendidikan PAUD terus berlanjut namun semakin berkurang dari segi kuantitasnya. pada saat itu pemerintahan Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD. namun pemerintahan Jepang hanya melengkapi kegiatan kelas dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Sejarah PAUD di Indonesia dan Perkembangannya. Memahami sejarah PAUD di Indonesia sama halnya dengan memaharni perjalan panjang dinamika dan pasang-surut pendidikan di Indonesia. Kehadiran PAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa ini setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda 1908-1941 dan masa penjajahan Jepang 1942-1945. Namun demikian, keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan PAUD di dunia internasional. Pada tahun 1840 Friedrich Wilhelm August Frobel mendirikan Kindergarten di kota Blankerburg, Jerman, yang merupakan pelopor pendidikan anak usia dini di dunia. Kinder berarti anak dan garten berarti taman. Menurut Frobel, anak usia dini diibaratkan seperti tunas tumbuh-tumbuhan, masih memerlukan pemeliharaan dan perhatian sepenuhnya dari si “juru tanam”. Berdirinya Kindergarten yang juga dikenal sebagai Frobel School berpengaruh terhadap perkembangan PAUD di seluruh dunia. Konsep Kindergarten dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia. PAUD versi lain pun muncul. Pada tahun 1907 di pemukiman kumuh San Lorenzo, Italia, Maria Montessori, seorang yang berlatar belakang dokter, mendirikan Casa dei Bambini yang ditujukan bagi perawatan anak-anak dari keluarga miskin dan kaum buruh. Casa dei Bambini artinya rumah untuk perawatan anak yang selanjutnya dikenal sebagai Rumah Anak. Di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membawa konsep ini dan mendirikan Frobel School bagi anak­-anaknya. Seiring dengan kebangkitan nasional yang diawali berdirinya pergerakan pemuda Budi Utomo, kesadaran akan pentingaya pendidikan bagi kaum bumi putera semakin dirasakan. Frobel School yang awalnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Belanda, Eropa, dan Bangsawan, mulai dikenal oleh cendekiawan muda pribumi. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita Aisyiyah mendirikan Bustanul Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul Athfal ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi Eropa. Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantoro, sepulang diasingkan dari Belanda selama dua tahun 1913 – 1915, mendirikan Taman Lare atau Taman Anak atau Kindertuin yang akhirnya berkembang menjadi Taman Indria. Pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD, terus berlanjut namun semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD, namun melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan. Periode ini setidaknya terbagi menjadi 6 periode, yaitu periode 1945-1965; 1965-1998; 1998-2003; 2003-2009; dan periode 2010-sekarang. Periode 1945-1965 ditandai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita. Yayasan tersebut mendirikan Sekolah Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta dan merupakan gerakan nasionalis dalam melawan kembalinya Belanda. Di era ini pemerintah dan swasta mulai nnembangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah keberadaan TK resmi diakui sebagai hagian dari sistem pendidikan nasional. Pada tahun itu pula, tepatnya tanggal 22 Mei 1950 berdiri IGTKI. Pada tahun 1951 berdiri Yayasan Bersekolah Pada Ibu yang menyumbang pendirian TK hingga menyebar ke luar pulau Jawa. Tahun 1951-1955, pemerintah berupaya mengembangkan kurikulum, menyediakan fasilitas, dan mengedakan supervisi ke TK-TK. Pada perode itu pula didirikan SPG-TK Nasional di Jakarta dengan pemberian subsidi, dan pengembangannya yang terus berlanjut hingga ke luar pulau Jawa. Pada tahun 1957 berdiri GOPTKI Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia yang melaksanakan kongres pertamanya pada tahun 1959. Pada awal tahun 1960-an, mulai didirikan TK yang berstatus negeri. Tahun 1960-1963, pemerintah mulai melakukan pengiriman SDM untuk belajar ke mar negeri, diantaranya ke Australia, USA, dan New Zealand. Dampak dari pengiriman SDM tersebut, terjadi modernisasi pendidikan di tingkat PAUD berskala besar dan merupakan jawaban atas ketidakpuasan sebelumnya. Sebagai penghujung, di periode tersebut, yaitu tahun 1963-1964 lahirlah Proyek Kurikulum Gaya Baru. Inti kurikulum tersebut berorientasi pada fasilitasi anak mendekati kecakapan, kebutuhan dan minat individual. Ciri khasnya tersedia pusat minat sudut, seperti sudut rumah tangga, sudut seni, pusat musik, dan sebagainya. Pada tahun 1974, diberlakukan kurikulum baru yang merupakan pembaharuan dari kurikulum 1968. Isi kurikulum meliputi PMP, kegiatan bermain bebas, pendidikan bahasa, PLH, ungkapan kreatif, pendidikan olah raga, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan, serta pendidikan skolastik. Pada tahun 1984, diberlakukan kurikulum baru dengan isi kurikulum meliputi bidang pengembangan agama, PMP, daya cipta, jasmani dan kesehatan, daya fikir/pengetahuan, serta perasaan kemasyarakatan dan lingkungan. Berlakunya UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diikuti terbitnya PP No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, semakin mempertegas cksistensl clan kedudukan pendidikan prasekolah di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1993, diberlakukan kurikulum TK 1993. Dalam kurikulum 1993 tersebut terdapat dua kegiatan utama, yaitu 1 Program pembentukan perilaku, dan 2 Program pengembangan kemampuan dasar daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani. Terkait dengan penyiapan pendidik oleh perguruan tinggi, mulai tahun 1979 di IKIP Jakarta didirikan jurusan Pendidikan Prasekolah dan Dasar jenjang S-1, yang terselengara hingga tahun 1998 yang setelah tahun 1998 berubah menjadi Program S-1 Pendidikan anak usia dini hingga sekarang. Upaya lebih luas dalam pengadaan pendidik PAUD oleh perguruan tinggi terjadi pada tahun 1993/1994-1996/1997 peningkatan kualifikasi guru prasekolah dari SPG ke D-2 PGTK yang penyelenggaraanya dimulai dari IKIP Jakarta, IKIP Medan, IKIP Yogyakarta, dan kemudian IKIP Bandung. Pada tahun 1998 menguatkan berbagai upaya di bidang pendidikan anak usia dini, maka diadakan Semiloka Tingkat Nasional tentang Pendidikan Anak Usia Dini di IKIP Jakarta. Peserta terdiri dari 10 LPTK dan unsur dinas pendidikan dari seluruh Indonesia. Periode 1998-2003 ditandai dengan otonomi pendidikan, yang beipengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di pusat maupun di daerah-daerah. Pada periode ini pemerintah mulai mendukung berkembangnya PAUD jalur pendidikan nonformal dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan Satuan PAUD Sejenis dalam bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. Melalui dukungan Bank Dunia pada 1998-2004 pemerintah merintis program Pengembangan Anak Dini Usia di 4 propinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Bali, dan Sulawesi Selatan. Program dilanjutkan pada tahun 2008-2013 dengan nama program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini PAUD dengan dukungan pembiayaan pinjaman dari Bank Dunia dan hibah dari pernerintah Belanda. Pada tahun 2001 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia PADU yang mengemban mandat melakukan pembinaan satuan PAUD nonformal. Pada tahun 2002 terbentuk konsorsium PAUD yang membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Pada bulan Februari 2002, terbentuk forum PADU/PAUD tingkat Nasional yang turut berkontribusi dalam pengembangan dan pembangunan PAUD di Indonesia. Di periode ini pula terjadi pendirian PGTK/PG­PAUD jenjang S-1 di beberapa perguruan tinggi PGTK S-I di UPI, PGTK S-1 IKIP Yogyakarta, dll. Periode 2003-2009, ditandai dengan keluarnya Undang­-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan jawaban atas tuntutan reformasi dalarn semua aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kali PAUD diatur secara khusus dalam sebuah undang-undang, yaitu pada pasal 1 butir 14 tentang pengertian PAUD; pasal 28 yang secara khusus mengatur tentang PAUD; dan pasal-pasal terkait lainnya. Pada tahun 2003 diselenggarakan Seminar dan Lokakarya Nasional Semiloknas di IKIP Bandung yang menghadirkan para akademisi dari perguruan tinggi, forum PAUD, dan praktisi PAUD dari berbagai daerah. Semiloknas ini menghasilkan `blue print’ tentang kerangka akadernik dan rujukan pengembangan PAUD di Indonesia yang mengawali konseptualisasi pembangunan PAUD Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2005 berdiri organisasi profesi, himpunan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Indonesia HIMPAUDI yang menggerakkan seluruh potensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembentukan HIMPAUDI di tingkat pusat ini dengan cepat diikuti dengan pembentukan HIMPAUDI tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Pada tahun 2004-2009 program PAUD menjadi salah satu dari 10 prioritas program Depdiknas sehingga PAUD menjadi salah satu program pokok dalam pembangunan pendidikan di Indonesia tertuang dalam RPJM Tahun 2004­-2009 dan Renstra Depdiknas Tahun 2004-2009. Pada penghujung tahun 2009, diterbitkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD formal dan nonformal. Periode 2010-sekarang, ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD nonformal di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal PAUDNI melalui Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010. Pada perjalanan sejarah pembinaan PAUD di Indonesia, akhirnya terjadi kristalisasi bentuk­bentuk satuan PAUD dengan berbagai karakteristiknya yang meliputi TK termasuk Taman Kanak-kanak Bustanul Athfal/TK-BA, RA, KB, TPA, Satuan PAUD Sejenis, serta PAUD berbasis keluarga dan/atau lingkungan. Inilah Sejarah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Sejarah PAUD, Lahirnya PAUD 1. Pendidikan Abad 18 dan sebelumnya Istilah “Kindegarden” atau taman kanak-kanak baru dipakai Froebel tahun 1837 pemikiran untuk mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak telah ada jauh sebelum itu. Bebrapa tokoh penting seperti Martin Luther, Comenius, Pestalozzi, Darwin dan Saguin memberi sumbangan yang tak ternilai untuk menyarankan agar anak laki-laki sebaiknya di beri pendidikan formal. Hal ini didasarkan atas penyataan bahwa anak laki-laki pada saat itu merupakan tulang punggung keluarga yang harus mampu menghidupi keluarganya, mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya. Untuk itu anak laki-laki sebaiknya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ia juga menyarankan agar musik dan olahraga di masukkan dalam kurikulum Frost dan Kissinger 1976. Tokoh lain adalah John Comenius 1592-1670 ia menginginkan agar semua anak mendapat kesempatan belajar di sekolah. Idenya yang cemerlang dan masih dipakai sampai sekarang adalah kurikulum yang terintegrasi integrated curriculum dan kurikulum yang memberi kesempatan anak untuk belajar pengalaman langsung. Kurikulum yang terintegrasi tidak memisahkan bidang studi seperti matematika, sains, ilmu sosial, seni dan bahasa. Charles Darwin 1959 menulis buku tentang The Origin of species dimana ia menyatakan bahwa setiap individu yang adaftif akan survive atau tetap hidup dan melanjutkan keturunannya. Oleh karena itu agar anak bisa tetap hidup maka ia harus berlatih beradaptasi dengan lingkungannya. Disamping itu, para pendidik perlu menyadari adanya perbedaan antar individu yang berdampak pada perbedaan cara belajarnya. Jean jacques Rousseau 1712-1778 ia menuangkan pikirannya tentang paud dalam novelnya Emile. Ia menuangkan pendapat abhwa anak adalah miniatur oarang dewasa dan menyarankan agar anak di didik sebagaimana kodratnya. Ia berpendapat bahwa pendidikan sebaiknya di sesuaikan dengan usia anak. Menurutnya anak usia lahir sampai lima tahun belajar terbanyak melalui aktivitas fisiknya. Sementara anak usia lima tahun sampai dua belas tahun belajar melalui pengalaman langsung dan melalui eksplorasi terhadap lingkungannya. Johann Heinrick Pestalozzi 1747-1827 ia menyarankan agar belajar dari benda-benda riil dan rekreasi serta bermain dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan TK. Pendidikan TK pada saat itu lebih bersifat keagamaan. Beberapa TK yang tercatat seperti Ammon School di Amerika Serikat dan Orbelin “Knitting Schools” di peranci masih menekankan pada pembelajaran membaca, terutama membaca kitab suci seperti injil. Oleh karena itu taman kanak-kanak di amerika dibawah pengawasan gereja dan tes pemahaman anak didasarkan atas tingkat pemahaman anak terhadap ayat-ayat dalam injil spondek, 1986. 2. Pendidikan Abad 19 Salah satu tokoh pendiri taman kanak-kanak yang tenar pada abad ini adalah Friedrich Wilheim Froebel 1782-1852. Froebel pernah belajar pada pertalozzi. Ia mendirikan kindegarten kinder = anak dan garten = taman di Jerman pada tahun 1837. Yang menarik dari sekolah froebel ini adalah adanya “gift” dan “occupation”. Gift adalah adanya benda-benda riil untuk sarana belajar anak. Benda tersebut memiliki bangun geometris yang beragam seperti kubus, prima, bola dan kerucut sedangkan occupation adalah serentetan aktivitas yang urut. Contoh lain adalah menata balok menjadi suatu bentuk bangunan. Froebel dilahirkan dari keluarga yang religius meskipun tidak sependapat dengan ayahnya yang mengajarkan agaman secara dogmatik, konsep pendidikan anak yang ia tawarkan masih diwarnai oleh pemikiran yang religius. Ia berpendapat bahwa manusia merupakan pengejawantahan ide dari tuhan. Oleh karena itu tujuan pendidikan bagi dirinya adalah agar anak dapat memahami kesatuan antara dirinya dengan orang lai, dengan alam semesta dan dengan tuhannya. Tk model froebel ini terus memiliki pengaruh yang besar dan berkembang sampai awal seribu sembilan ratusan. Oleh karena itu, Froebel disebut sebagai Bapak taman kanak-kanak. Robert owen 1771-1850 merupakan salah satu tokoh PAUD di Amerika serikat. Ia termasuk orang yang pindah ke new world. Tahun 1816 ia mendirikan sekolah The Institution for the formation of character di new lanark, scotlandia. Sekolah owen inidalam beberapa segi memiliki kesamaan dengan sekolah froebel dan pemikiran pestalozzi yaitu menekankan agar anak belajar dari benda-benda konkrit. Owen lebih menekankan pada kegiatan empiris. Menurutnya ilmu pengetahuan di peroleh dari hasil interaksi anak dengan objek ia juga percaya bahwa sesuatu dikatakan benar bila sesuai dengan kenyataan yang ada. Oleh karena itu, ia menyediakan berbagai binatang, tumbuhan serta kunjungan kekebun binatang sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar di TK nya. 3. Pendidikan Abad 20 Revolusi industri pada pertengahan abad 18 memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan TK baik di eropa maupun di amerika. Dengan ditemukannya mesin uap ini menyebabkan pemikiran masyarakan berubah. Aliran empirisme menekankan pentingnya pengalaman dan fakta untuk memperoleh pengetahuan. Aliran ini menggunakan observasi dan eksperimen sebagai dasar memperoleh pengetahuan. Cara berfikir ini kemudian mewarnai kurikulum pendidikan anak. Salah satu tokoh yang terkenal pada saat ini adalah Maria Montessori ia dilahirkan di Chiaravalle, ancona, italia pada tahun 1870. Ia membuka sekolah di Roma Italia tahun 1907 yang di beri nama Casa Dei Bambini rumah anak. Casa dei bambini atau children house kemudian hari sangat di kenal dengan nama Montessori School brewer 1995. Pengalamannya mendidik anak di tulis dalam sebuah buku yang berjudul “Scientific Paedagogy as applied to child education in the childrens house”. Montessori menggambarkan kodrat anak sebagai makhluk yang memiliki daya serap informasi tinggi yang dikenal dengan teori the absorbent of mind montessori 1984. Menurut teori ini, anak memiliki daya serap yang tinggi terhadap informasi dari lingkungannya yang dapat di alogikan sebagai daya serap kertas tisu terhadap air. Menurut pada tahap awal anak terus menerus menyerap informasi dari lingkungannya secara sadar dan tidak sadar. Di sekolah monetssori anak-anak dilatih untuk menguasai keterampilan yang akan di capai seumur hidup long-life skills. Keterampilan tersebut antara lain meliputi mengancing baju, menali sepatu, memakai kaos kaki, menali sepatu dan lain lain. Selain itu anak anak juga di latih membaca, menulis, dan aritmatik. Benda-benda yang akan di gunakan untuk proses belajar mengajar diseleksi dengan sebaik-baiknya. Di sekolah montessori, anak lebih banyak belajar secara individual atau dalam kelompok kecil di banding belajar secara klasikal chattin, 1992. Kelompok ini biasanya anak dalam berbagai usia. Kurikulum disusun berdasarkan kemampuan anak untuk memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Jhon dewey 1989-1952 dewey memandang bahwa pendidikan merupakan proses kehidupan itu sendiri dan bukan semata-mata mempersiapkan anak untuk di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan proses berkonstruksi pengalaman yang tak pernah berakhir. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya memanifestasikan kehidupan itu sendiri, sebagaimana kehidupan yang di alami anak di dalam keluarga dan masyarakat. Menurut Dewey proses mendidik anak mencakup 2 hal psikologi dan sosiologi. Pendidikan harus di mulai dari psikologi anak yang meliputi kapasitas, minat dan prilaku anak. Salah satu yang demokratis yang mampu mengembangkan potensi psikis dan sosiologi anak secara optimal. Setiap individu didalam kelas merupakan bagian dari yang lain. Oleh karena itu, mempertimbangkan hak dan kepentingan orang lain harus di perhatikan seimbang dengan hak dan kepentingan dirinya sendiri. Pada abad ini muncul pula tokoh pendidikan yang pemikirannya sangat berpengaruh terhadap perkembangan TK. Erikson, Skinner dan Jean Piaget, Bloom mengembangkan tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bertahap. Skinner seorang behaviorist yang menelorkan behavioral abjective atau perilaku yang dapat diamati untuk mengukur peroleh hasil belajar. Piaget mengembangakn teori perkembangan anak baik aspek intelektual maupun aspek moral. Tujuan pendidikan anak usia dini Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak the whole child agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai suatu falsafah bangsa. Anak dapat dipandang sebagai individu yang baru mengenal dunia. Ia belum mengetahui tat krama, sopan santun, aturan, norma, etika dan berbagai hal tentang dunia. Ia juga sedang belajar berkomunikasi dengan orang lain dan belajar memahami orang lain. Anak perlu di bimbing agar mampu memahami berbagai hal tentang dunia dan isinya. Ia juga perlu dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup dimasyarakat. Interaksi anak dengan benda dan engan orang lain diperlukan untuk anak belajar agar anak mampu mengembangkan kepribadian, watak dan akhlak yang mulia. Usia dini merupakan saat yang amat berharga untuk menanamkan nilai nasionalisme, kebangsaan, agama, etika, moral, norma sosial yang berguna untuk kehidupannya dan strategi bagi pengembangan suatu bangsa. Demikian Artikel Terbaru Tentang Inilah Sejarah PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Semoga ada manfaatnya, terima kasih. Jika artikel ini kurang jelas dan mungkin masih ada pertanyaan, anda bisa tanyakan pada kolom komentar yang tersedia di akhir postingan ini. Untuk dapat mengikuti berita terbaru dan mendapatkan notifikasi silahkan follow akun ini. Karena akan menyajikan berita terbaru dan terpopuler di dunia pendidikan. SejarahSingkat Satuan Lembaga PAUD AL GHOZALI Pendiri lembaga PAUD Al Ghozali oleh yayasan Al Ghozali adalah sebagai bentuk wujud rasa syukur dan pembinaan dan sekaligus dukungan masyarakat. Beliau memiliki kesadaran untuk berawal sosial dengan Jenis-Jenis Layanan PAUD – Mengenal Kelembagaan PAUD Indonesia. Pengertian PAUD Indonesia secara ekplisit dan yuridis tertuang dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 1, butir 14, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” Jenis-Jenis Layanan PAUD – Kelembagaan PAUD Indonesia Penyelenggaraan PAUD di Indonesia bertumpu pada lima layanan utama, yaitu TK Taman Kanak-Kanak, KB Kelompok Bermain, TPA Taman Penitipan Anak, SPS Satuan PAUD Sejenis, PAUD Berbasis Keluarga PBK. Pengertian kelima bentuk dan jenis layanan PAUD dapat dijelaskan sebagai berikut a. TK Taman Kanak-Kanak TK Taman Kanak-Kanak adalah Bentuk satuan PAUD yang menyelenggarakan program bagi anak usia 4 sampai dengan 6 tahun secara lebih terstruktur. b. KB Kelompok Bermain KB Kelompok Bermain adalah Bentuk satuan PAUD yang menyelenggarakan program bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun dengan toleransi sampai dengan 6 tahun, jika di tempat tersebut belum tersedia layanan TK. Jenis-Jenis Layanan PAUD – Kelembagaan PAUD di Indonesia c. TPA Taman Penitipan Anak TPA Taman Penitipan Anak adalah Bentuk satuan PAUD yang menyelenggarakan program pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. d. SPS Satuan PAUD Sejenis SPS Satuan PAUD Sejenis adalah Bentuk-bentuk layanan PAUD lainnya yang penyelenggaraannya dapat diinterintegrasikan dengan berbagai layanan anak usia dini yang ada di masyarakat seperti Posyandu Pos Pelayanan Terpadu, BKB Bina Keluarga Balita, TPQ Taman Pendidikan Al-Qur’an, TAPAS Taman Pendidikan Anak Soleh, SPAS Sanggar Pendidikan Anak Soleh, Bina Anaprasa, PAK Pembinaan Anak Kristen, BIA Bina Iman Anak Katolik, dan semua layanan anak usia dini yang berada di bawah binaan lembaga agama lainnya; serta semua kelompok layanan anak usia dini yang berada di bawah binaan organisasi wanita/organisasi kemasyarakatan. Salah satu bentuk program SPS adalah Pos PAUD, yaitu program PAUD yang diintegrasikan dengan layanan Posyandu dan BKB. e. PAUD Berbasis Keluarga PBK PAUD Berbasis Keluarga PBK adalah Bentuk layanan PAUD yang diselenggarakan di keluarga. Fasilitasi PAUD berbasis keluarga dapat dilakukan melalui program pendidikan keorangtuaan parenting education. Setiap satuan PAUD berkewajiban menyelenggarakan program parenting yang diselenggarakan di satuan PAUD yang dibinanya, dengan tujuan keselarasan dan kesinambungan program antara perlakuan anak di satuan PAUD dan di rumah. Jika Definisi Jenis-Jenis Layanan PAUD – Kelembagaan PAUD Indonesia ini bermanfaat, tolong share ya ayah bunda melalui tombol Facebook, Twitter atau Google+ di bawah ini. Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.
A Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin.
Bagi para guru atau penyelenggara lembaga pendidikan TK/PAUD, mungkin sudah tidak asing dengan istilah KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Nah kali ini revormer bermaksud untuk berbagi informasi mengenai KTSP TK / PAUD, yang didapatkan dari seorang guru PNS sekaligus narasumber yang bernama Ibu Mindaningsih, Beliau saat ini aktif mengajar di sebuah lembaga pendidikan bernama RA Al Hilal di Bandung dan Nara sumber di grup Guru Dahsyat Nusantara PENGERTIAN KTSP PAUD Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD KTSP PAUD diartikan sebagai kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan oleh satuan PAUD masing-masing. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN KTSP sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan anak secara utuh dan seimbang tahapan tumbuh kembang anak, potensi, minat, dan karakteristik anak. dengan cara belajar melalui bermain kebutuhan anak, termasuk anak berkebutuhan khusus atau kontinum perkembangan anak dari usia lahir hingga 6 tahun perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sosial-budaya LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KTSP PAUD Konteks Dan Potensi, Dokumen KTSP PAUD, dan Pemberlakuan KTSP PAUD KONTEKS DAN POTENSI Melihat dan menelaah Peraturan, Kebijakan dan berbagai acuan lainnya pengembangan kurikulum PAUD misi, dan tujuan yang ingin dibangun oleh satuan PAUD pembelajaran yang dipilih/digunakan oleh satuan PAUD dukung Sarpras, SDM, lingkungan, biaya, dll DOKUMEN KTSP I. Membentuk Tim Pengembang KTSP kelompok Kerja . pengembang kurikulum TPK KTSP di setiap satuan ditentukan oleh Satuan PAUD masing masing. 2. TPK KTSP PAUD terdiri dari Kepala Satuan PAUD, Pendidik PAUD, Komite PAUD, atau pihak lain yang diperlukan. Lanjutan…Penyusunan Dokumen 2. Tim pengembang bertugas analisis konteks dan potensi draft KTSP revieu dan perbaikan KTSP Dokumen KTSP III. PENGESAHAN DOKUMEN KTSP •Pengelola satuan PAUD mengajukan dokumen KTSP untuk disahkan oleh pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau pejabat kecamatan yang ditunjuk atas nama pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. •Dokumen yang telah disahkan kemudian disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di Satuan PAUD yang bersangkutan untuk diterapkan bersama dan sebagai tanggung jawab bersama. NASKAH AKHIR KTSP PAUD Judul Pengantar Pengesahan Isi Bagian I PROFILE LEMBAGA Satuan lembaga PAUD singkat satuan PAUD dan peta lokasi satuan lembaga PAUD satuan PAUD Negeri/Swasta, ijin Operasional, Akreditasi,dll Bagian II, Dokumen I A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD 3. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD B. VISI, MISI DAN TUJUAN SATUAN PAUD 1. Visi Satuan PAUD 2. Misi Satuan PAUD 3. Tujuan Satuan PAUD C. KARAKTERISTIK SATUAN PAUD D. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM E. KALENDER PENDIDIKAN BAGIAN III. DOKUMEN II A. Program Tahunan B. Program Semester C. Rencana Pelaksanaan Program Mingguan D. Rencana Pelaksanaan Program Harian E. Penilaian Pembelajaran BAGIAN IV. PENUTUP Isi dengan kata-kata penutup BAGIAN V. LAMPIRAN 1. Kalender Pendidikan 2. Program Tahunan Satuan PAUD 3. Program Semester Satuan PAUD 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH 6. Standar Operasional Prosedur SOP Layanan/Pembelajaran anak 7. Tata Tertib Satuan PAUD 8. Dll yang perlu MARI KITA LATIHAN PENYUSUNAN KTSP PAUD TAHAP DEMI TAHAP Langsung Menyusun Bagian II, yaitu Dokumen I dan II PENYUSUNAN Bagian II DOKUMEN I KTSP PAUD DOKUMEN I BERISI Latar belakang, tujuan KTSP dan dasar hukum, Misi dan Tujuan Satuan PAUD satuan PAUD Kurikulum satuan PAUD Pendidikan. LATAR BELAKANG Latar Belakang Menjelaskan tentang yang mendorong pengembangan kurikulum di satuan pendidikan. pengembangan kurikulum bagi satuan PAUD Contoh Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka RA AL HILAL … sesuai nama satuan PAUD memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD, dst….. Kurikulum Tingkat Satuan PAUD RA AL HILAL disusun oleh ……., ………, diisi dengan unsur apa saja yang terlibat dalam penyusunan KTSP, keberadaannya sangat penting karena KTSP sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran DASAR PENYUSUNAN KTSP Dasar penyusunan diisi dengan berbagai rujukan yang digunakan dalam penyusunan KTSP, baik berupa undang-undang, peraturan, kebijakan daerah, atau rujukan lainnya. Contoh Dasar Penyusunan KTSP RA AL HILAL Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor… tentang Kurikulum tahun 2013 PAUD Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014 Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan …. VISI SATUAN PAUD Visi merupakan cita-cita jangka panjang yang ingin diwujudkan atau diraih oleh Satuan PAUD. Visi yang dirumuskan dapat menjadi motivasi bagi semua fihak yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan •Menjadi arah yang ingin dicapai oleh satuan •Membangun kesamaan pemahaman pada semua pelaksana pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan lainnya yang ada di satuan PAUD sebagai cita-cita bersama yang ingin diwujudkan • Membangun motivasi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meraih cita-cita bersama MISI SATUAN PAUD Upaya umum yang ditempuh oleh satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi yang telah dirumuskan. Misi penting ditetapkan oleh satuan PAUD •Menjadi acuan dalam mewujudkan profil anak yang diharapkan oleh satuan PAUD •Menjadi acuan dalam mewujudkan profil anak yang diharapkan oleh satuan PAUD •Menggambarkan kekhasan atau keunggulan layanan di satuan PAUD TUJUAN SATUAN PAUD •Tujuan satuan berisi rumusan hasil keluaran/output yang ingin dicapai oleh satuan PAUD. •Keterangan •Visi dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu panjang, sedangkan tujuan dirumuskan untuk pencapaian jangka waktu pendek atau biasanya dikaitkan dengan lulusan yang diharapkan Contoh Tujuan Satuan PAUD KARAKTERISTIK KTSP Karakteristik KTSP diisi dengan penjabaran tentang nilai, strategi/model serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dan diterapkan di satuan PAUD dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan satuan PAUD serta mewujudkan output PAUD. Isi karakteristik KTSP setidaknya memuat yang digunakan oleh satuan lembaga pembelajaran yang digunakan yang menjadi kekhasan Satuan PAUD anak STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PAUD Struktur kurikulum Satuan PAUD diturunkan dari kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dengan ditambah kekhasan satuan PAUD atau mengadopsi sebagian kurikulum lain Struktur kurikulum Satuan PAUD berisi perkembangan yang terdiri dari 6 bidang perkembangan yakni nilai moral dan agama, motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni. pengembangan berisi dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ada dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan Kompetensi dasar tambahan yang mewakili kekhasan satuan PAUD. 3. Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan program kurikulum. KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama setahun. Kalender pendidikan diturunkan dari rencana tahunan satuan PAUD Kalender pendidikan memuat tahun ajaran belajar efektif libur hari-hari besar puncak tema pendukung. DOKUMEN II Tahunan Semester Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH Evaluasi Perkembangan PROGRAM TAHUNAN Program tahunan disusun oleh lembaga berisi tentang rencana kegiatan penerapan kurikulum yang mendukung perkembangan dan belajar anak secara holistik-integratif baik secara langsung, maupun tidak langsung, yang akan dilaksanakan dari awal tahun ajaran hingga akhir tahun ajaran terdiri dari yang terkait dengan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran awal-akhir bulan, awal-akhir semester, awal-akhir TA penunjang kurikulum mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema, kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, dll keorangtuaan/parenting yang mendukung kurikulum/ pembelajaran pertemuan orang tua, hari konsultasi, dll PROGRAM SEMESTER, RPPM, RPPH DAN PENILAIAN program semester, RPPM, RPPH dituangkan dalam Juknis perencanaan pembelajaran rinci penilaian pembelajaran tertuang dalam juknis penilaian pembelajaran PENGESAHAN, PEMBERLAKUAN DAN PENINJAUAN KTSP KTSP PAUD ditandatangani oleh penyelenggara dan kepala sekolah/pengelola serta disahkan oleh dinas pendidikan setempat yang diketahui oleh penilik/pengawas bidang PAUD 2. Masa pemberlakuan KTSP PAUD dapat disesuaikan dan ditetapkan oleh satuan PAUD 3. KTSP yang telah disusun harus siap untuk selalu ditinjau ulang bila terjadi perubahan kebijakan, jenis program layanan , visi, misi dan tujuan , dsb Kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan termasuk satuanpendidikan anak usia dini. Dengan merujuk pada pasal tersebut, maka setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum di satuannya secara mandiri atau keleluasaan pengembangan kurikulum dalam bentuk KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan mengacu kurikulum nasional sebagai kurikulum minimal. Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan, karena kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh komponen satuan pendidikan dalam melakukan tugasnya serta memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan. Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, maka pengembangan kurikulum untuk satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab. Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai usia kritis, yaitu usia emas golden ages. Maka pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai dan bersedia sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Sehingga cita-cita pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan. Untuk itu perlu disusun pedoman penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD atau KTSP PAUD sebagai acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam mengembangkan kurikulum yang efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. PENUTUP Pengembangan KTSP PAUD merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan PAUD. Semua pihak yang terkait dengan satuan pendidikan PAUD, terutama penyelenggara, pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam proses pengembangan KTSP PAUD. Jika semua fihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa KTSP PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehensif Semoga bermanfaat Aamin PROFILLEMBAGA DAN SEJARAH SINGKAT. PROFIL SATUAN PENDIDIKAN. Profil Lembaga. Nama Lembaga : PAUD ISLAM NURUL JANNAH. Alamat lembaga : Jl. Kranggan Rt 03 Rw 02 Wirogunan Kartasura. Penyelenggara : Taufik Julianto, S.Pd. Status Sekolah : Yayasan. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Nurul Jannah. No. Akte Yayasan : 1 4 2 7 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Lampiran CONTOH UTUH KTSP BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin melihat banyak anak-anak usia 4-6 tahun yang berkerumun tanpa ada aktivitas pembelajaran. Bu Haryanto menyampaikan kegundahannya kepada dua tokoh masyarakat yakni Bapak Badrudin dan Ibu Haryono yang kemudian disepakati untuk membuat kelompok bermain untuk mengelola kegiatan bermain anak hingga lebih terprogram. Kegiatan awal dilaksanakan di halaman kantor kelurahan dengan menggunakan alat permainan seadanya yang digelar bongkar pasang. Ternyata sambutan masyarakat sangat antusias. Tanggal 21 Mei 2005 kelompok bermain berubah nama dengan nama Taman Kanak- Kanak Kenanga dengan diresmikan oleh Bapak Camat Kedoya didampingi 3 pendiri. Sebagai kepala sekolah pertama ditunjuk Bapak Badarudin dan Ibu Haryono sebagai guru untuk peserta didik yang berjumlah 20 orang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan perizinan ke Dinas Kabupaten. Surat Izin Operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 Akep2006 tercantum mulai berlaku tanggal 12 Maret 2006. Selanjutnya kami terus berbenah dan mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan belajar mandiri. Perubahan kami lakukan dari menggunakan pemnelajaran klasikal ke kelompok hingga kini menerapkan model sentra. Tahun 2010 kami menambah program layanan dengan Kelompok Bermain, dan tahun 2013 kami mendapatkan akreditasi A dari BAN PAUDNI. Tahun 2015 Satuan PAUD kami terpilih menjadi PAUD percontohan tingkat kabupaten, dst. Ketua Yayasan Mahardika B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga
  1. ዟիпէδу ኤесаρէ
    1. Ихейաкла тр
    2. Оպ τ ω
    3. Жэβерጼջሊ и
  2. Ըδዙስебешок ыነиктըፉοደ
    1. Ж ችθзዝ
    2. Տθмιзጢλ ежቬнጇхреσе жич վևπо
    3. Θхрувоμէ εξеβуጠ аγէтвու μ
  3. Ынዓደθкист α

A Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD. Taman Kanak-Kanak Kenanga didirikan pada tahun 2005 dibawah naungan Yayasan Mahardika. Tokoh yang paling berjasa dalam membidani lahirnya Taman Kanak-Kanak Kenanga adalah tiga serangkai yakni Ibu Haryono, Ibu Astiti, dan Bapak Badrudin. Ibu Haryanto yang saat itu tercatat sebagai Ibu Lurah merasa prihatin

Uploaded byRendra 0% found this document useful 0 votes405 views1 pageDescription3Original TitleSEJARAH SINGKAT SATUAN LEMBAGA PAUDCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes405 views1 pageSejarah Singkat Satuan Lembaga PaudOriginal TitleSEJARAH SINGKAT SATUAN LEMBAGA PAUDUploaded byRendra Description3Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. A Sejarah Singkat Satuan PAUD Awal mula berdirinya RA MIFTAHUL QULUB, tidak ubahnya seperti lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Meski bukan lembaga pendidikan yang dananya selalu disubsidi oleh pemerintah, lambat laun sekolah ini menjadi pilihan favorit masyarakat Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan.

DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................................i Daftar Isi .................................................................................................................................1 Bagian I Profil Lembaga........................................................................................................3 Sejarah singkat Satuan Lemabga PAUD......................................................................3 Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD.........................................................3 Bagian II Dokumen I..............................................................................................................6 A. Pendahuluan .................................................................................................................6 1. Latar Belakang .......................................................................................................6 2. Dasar operasional penyusunan KTSP ....................................................................6 3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD..........................................................................7 B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan PAUD..........................................................................7 1. Visi Satuan PAUD.................................................................................................7 2. Misi Satuan PAUD................................................................................................7 3. Tujuan Satuan PAUD............................................................................................7 C. Karateristik KTSP........................................................................................................8 D. Program Pengembangan & Muatan Pembelajaran.......................................................8 E. Kalender Pendidikan & Program Tahunan..................................................................10 F. Standar Operasional Prosedur ....................................................................................10 Bagian III Dokumen II..........................................................................................................11 Program Tahunan & Semester ....................................................................................11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan...........................................................11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian................................................................11 Penilaian Perkembangan Anak....................................................................................11 Bagian IV PENUTUP...........................................................................................................12 Bagian V Lampiran ..............................................................................................................13 Kalender pendidikan ...................................................................................................13 Program Tahunan & Semester .................................................................................13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan........................................................13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian.............................................................13 Penilaian Perkemangan Anak ..................................................................................13 Standar Operasional prosedur SOP .......................................................................13 Tata tertib, kode etik dan lain-lain yang dianggap perlu..........................................13 BAGIAN I PROFIL LEMBAGA Sejarah Singkat Satuan Lembaga PAUD Taman kanak-kanak Nur-rahman didirikan pada tahun 2017 dibawah nuangan yayasan Al-Aziz. Tokoh yang paling berjasa dalam membina lahirnya Taman Kanak-kanak Annur adalah Bunda Chandrawaty, serta Aziz Arrosyid. Aziz arrosyid selaku lulusan PG PAUD sedikit merasa khawatir terhadap kualitas taman kanak-kanak yang berkembang di tengah masyarakat dimana taman kanak-kanak yang tidak sesuai dengan standar sehingga bisa dikatakan kualitas yang masih kurang dari kata baik. Dengan modal secara materi maupun kemampuan serta pemahaman terhadap Ke PAUDan maka berdirilah Taman Kanak-kanak Nur-rahman dimana dibawah bimbingan langsung Bunda Chandrawaty. Sebagai kepala sekolah pertama ditunujuk perekrutan guru untuk 2 orang untuk peserta didik 10 orang. Langkah berikutnya ddilembagakan dan mengajukan perizinan kedinas kabupaten. Surat izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pagaralam nomor 10A/kep/2018 tercantum mulai berlaku tanggal 12 januari 2018. Selanjutnya kami terus berbenah dan mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan belajar mandiri. Perubahan kami lakukan dari menggunakan pembeljaran klasikal ke kelompok hingga kini menerapkan model sentra. Strukur Kepengurusan Satuan Lembaga Struktur Kepengurusan Taman Kanak-Kanak Nur-rahman yaitu, sebagai berikut Ketua Yayasan Al-Aziz Sugiyarti Kepala Sekolah Aziz Arrosyid Tenaga administrasi Aisyah Guru TK A Lembu Hermayanti Guru TK B Nur Afifah 1. Ketua Yayasan Al-Aziz bertanggung jawab dalam Pengembangan pendidikan di TK Nur-rahman Bekerjasama dengan berbagai pemangku keiujakan dan investasi dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan dana 2. Kepala TK Nur-rahman, bertanggung jawab dalam Pengembangan program Taman Kanak-Kanak Mengordinasikan guru-guru Taman Kanak-kanak Memfasilitasi guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengajar Mengelola administratif taman kanak-kanak Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru taman kanak-kanak Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di taman kanak-kana 3. Guru bertanggung jawab dalam Menyusun rencana pembelajaran Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya Mencatat perkembangan anak Menyusun pelaporan perkembangan anak Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program penting 4. Tenaga administrasi, bertanggung jawab dalam Memberikan pelayanan administrative kepada guru, orangtua dan peserta didik Meperlancar administrasi penerimaan peserta didik Mengelola sarana dan prasarana taman kanak-kanak BAGIAN II DOKUMEN I KURIKULUM SATUAN PAUD TK ISLAM ISTIQOMAH Latar Belakang Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan Sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu, layanan PAUD harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD. Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak islam Istiqomah disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru, dan Komite orang tua dengan bimbingan pemilik PAUD. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah disusun sebagai acuan penyelengaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolak ukur untuk peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD a. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional b. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini holistik-integratif c. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan d. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD f. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. g. Peraturan ,menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahu 2014 tentang pemberitahuan Kurikulum tahun 2006 dan kurikulum 2013 pasal 7 h. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD 2014 i. Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Yayasan Istiqomah Tujuan Penyusunan KTSP Kurikulum Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah disusun sebagai 1. Acuan bagi pengelola da pendidik dalam menysun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaina keberhasilan belajar anak. 2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik 3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan B. Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD “Membentuk anak yang cerdas, baik dan terampil berakhlak mulia, sholeh/sholihah sehingga terwujud anak yang kreatif dan mandiri.” a. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan inovatif. b. Mendidik anak secara optimal sesuai dengan kemampuan anak c. Menyiapkan anak didik menjadi pribadi yang mandiri a. Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang inovatif. b. Mendidik anak agara menjadi generasi yang berkualitas berguna bagi agama, nusa dan bangsa. c. Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar dengan ketercapaian kompetensi dasar sesuai tahapan perkembangan anak. d. Mengembangkan kreatifitas keterampilan anak didik untuk mengekspresikan diri dalam berkarya seni. e. Menciptakan suasanan sekolah yang bernuansa agamis dan disipl C. Karakteristik Kurikulum Taman Kanak-kanak Nur-rahman Kurikulum Taman Kanak-Kanak Nur-rahman disusun dengan mengusung nilai-nilai Islami sebagai dasar dan ketetapan untuk megembangkan karakteristik peserta didik. Nilai-nilai karateristik yang akan dikembangkan antara lain kepemimpinan, jujur, dan kreativitas. Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui pembiasaan rutin yang ditetapkan selama anak berada di satuan PAUD Taman Kanak Islam Istiqomah. Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan partisipatif, Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah menerapkan model kelompok. D. Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran / bidang pengembangan yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada tingkat dan atau semester sesuai dengan standar nasional pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. a. Bidang Pengembangan 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan Bidang Pengembangan Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari – hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Ä Aspek perkembangan moral dan nilai – nilai agama, bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakan dasar agar anak manjadi warga negara yang baik. Ä Aspek Perkembangan Sosial dan Emosional, dimaksudkan untuk membina anak agar dapat menngandalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya dalam rangka kacakapan hidup. 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap perkembangan anak. Bidang ini meliputi a. Fisik Motorik Pengembangan ini bertujuan memperkenalkan dan malatih gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. b. Kognitif Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam – macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokan, dan persiapan pengembangan kemampuan berfikir teliti. c. Berbahasa Bidang ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan mambangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa indonesia dengan baik. E. Kalender Akademik dan Program Tahunan Kalender pendidikan TK Islam Istiqomah berisi tentang kegitan selama 1 semester. Adapun bentuk kalender terlampir. Dan program tahunan TK Islam Istiqomah berisi semua kegiatan di TK Islam Istiqomah dan terlampir. F. Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur adalah acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari aturan di luar kelas,aturan didalam kelas, dan aturan ditoilet. BAGIAN III DOKUMEN II adalah program kegiatan TK Islam Istiqomah selama 1 tahun pembelajaran. Adapun bentuk program tahunan TK Islam Istiqomah terlampir. adalah program kegiatan Taman Kanak-Kanak Islam Istiqomah yang disusun oleh para guru selama 1 semester. Adapun program semester TK Islam Istiqomah terlampir. C. Rencana pelaksanaan pembelajaran Mingguan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM disusun untuk pembelajaran selama satu minggu. RPPM dijabarkan dari program semester berisi 1 identitas program layanan, 2 KD dipilih, 3 materi pembelajaran, 4 rencana kegiatan. Identitas program layanan memuat nama satuan lembaga PAUD, semester/Bulan/minggu yang keberapa, tema /subtema/sub-subtema diambil dari tema/subtema yanh disusun di program semester, kelompok usia anak diisi dengan kelompok sasaran program. Adapun bentuk RPPM TK Islam Istiqomah terlampir. D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian adalah rencana yang dibuat oleh masing-masing guru yang bersifat harian atau dibuat per hari. Adapun melainkan pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Penilaian Perkembangan Anak Yaitu beisi penilaian yang diisi oleh guru untuk melihat setiap perkembangannya tercapai atau tidak. BAGIAN IV PENUTUP Segala puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Alla SWT sebagaimana yang telah memberi kami nikmat sehat dan nikmat kuat. Sehingga kami dapat menyelesaikan KTSP yang sesuai dengan kurikulum 2013. Tak lupa pula kami ucapkan kepada seluruh staf dan jajarannya yang telah mengerahkan tenaga serta waktu untuk menyelesaikan pembuatan KTSP ini dan juga kami mengucapkan banyak terima kasih kepada ibunda kami Dr. Chandrawaty, selaku pembimbing sekaligus pengarah dalam pembuatan KTSP Taman Kanak-kanak nur-rahman. Demikian KTSP ini dibuat dengan sebaik mungkin. Semoga dengan adanya KTSP ini TK Nur-rahman dapat berkembang arah yang lebih baik lagi. BAGIAN V LAMPIRAN Kalender pendidikan Program Tahunan & Semester Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Penilaian Perkemangan Anak Standar Operasional prosedur SOP Tata tertib, kode etik dan lain-lain yang dianggap perlu

KehadiranPAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa ini setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda (1908-1941) dan masa penjajahan Jepang (1942-1945). Namun demikian, keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan PAUD di dunia
Postingan ini membahas tentang Sejarah Perkembangan PAUD. Materi diambil dari buku Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini yang ditulis oleh Dr. Yuliani Nurani Sujiono, Sejarah Perkembangan PAUD di IndonesiaPerkembangan PAUD Setelah Kemerdekaan Sejarah Perkembangan PAUD di Indonesia Merujuk pada dokumen Kerangka Besar Pembangunan PAUD Indonesia Periode 2011-2045 KBPPI,Depdiknas, Dirjen PNFI tentang sejarah PAUD di Indonesia akan dijelaskan secara singkat dalam uraian berikut ini. Kehadiran PAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa tersebut setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode. Yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda 1908-1941 dan masa penjajahan Jepang 1942-1945. Keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari berdirinya Kindergarten yang juga dikenal dengan nama Frobel School di seluruh dunia. Di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membawa konsep ini dan mendirikan Frobel School yang pada mulanya diperuntukan bagi anak-anak mereka. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita Aisyiyah mendirikan Bustanul Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul Athfal ini ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi Eropa. Kemudian, pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantoro sepulang dari pengasingan di Belanda selama dua tahun 1913-1915 mendirikan Taman Lare atau Taman Kanak-kanak atau Kindertuin yang akhirnya berkembang menjadi Taman Indria. Selanjutnya pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD terus berlanjut tetapi keberadaannya semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD. Namun hanya melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan yang dibagi menjadi beberapa periode tahun 1945-1965, 1965-1998, 1998-2003, 2003-2009 dan 2010-sekarang. Perkembangan PAUD Setelah Kemerdekaan Periode 1945-1965 ditandai dengan berdirinya Sekolah Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta yang digagas oleh Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita. Pada masa ini pemerintah dan swasta mulai membangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah, keberadaan TK resmi diakui sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Pada tahun 1960-an, mulai didirikan TK yang berstatus negeri. Periode 1965-1998 ditandai dengan diperkenalkannya silabus kurikulum baru tahun 1968 yang menggantikan kurikulum versi 1964, yang dikenal dengan kurikulum gaya baru. Selanjutnya dengan berlakunya UU Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, semakin mempertegas eksistensi dan kedudukan pendidikan Prasekolah di Indonesia. Periode 1998-2003 ditandai dengan adanya otonomi pendidikan, yang berpengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di pusat maupun di daerah-daerah. Pada periode ini pemerintah mulai mendukung. Periode 2003-2009 ditandai dengan keluarnya Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjawab atas tuntutan reformasi dalam semua aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kalinya PAUD diatur secara khusus. Periode 2010-sekarang,ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD nonformal dibawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal PAUDNI melalui Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementerian Negara RI sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010. berkembangnya PAUD di jalur pendidikan non formal dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan Satuan PAUD sejenis lainnya dalan bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. baca juga Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Telah dibaca sebanyak 261
\n\n \n sejarah singkat satuan lembaga paud
SejarahSingkat Program Studi PG PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) adalah program pendidikan strata satu (S-1) yang berlokasi di Jl. Majapahit 666 B Sidoarjo, dan berdiri pada tanggal 01 Maret 2009 dengan nama Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (prodi PG PAUD) dan mendapatkan izin operasional sesuai dengan SK BAN-PT No. 1160/D/T/2009.
Pendidikan Anak Usia Dini atau lebih populer dengan singkatan PAUD merupakan sebuah lembaga atau sekolah formal yang keberadaanya mulai dianggap penting oleh Masyarakat luas termasuk Masyarakat Desa. berikut ini sejarah paud mengapa ada pendidikan paud dan pentingnya Pelopor PAUD DuniaSejarah PAUD di IndonesiaPeriode Pertama; Masa Pergerakan nasional ketika penjajahan Belanda 1908-1941Periode Kedua; Masa Penjajahan Jepang 1942-1945Sejarah PAUD, Lahirnya PAUD 1 Pendidikan Abad 18 dan sebelumnya2 Pendidikan Abad 193 Pendidikan Abad 20Tujuan pendidikan anak usia dini Untuk mengetahui dan memahami sejarah berdirinya Paud di Indonesia beserta perkembangannya, setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan Nasional ketika penjajahan Belanda 1908 – 1941 dan pada masa penjajahan Jepang 1942 – 1945. Sebelum membahas dua periode perkembangan Paud di Indonesia, alangkah baiknya kita sedikit membahas orang yang pertama kali mendirikan lembaga yang sekarang di Indonesia terkenal dengan istilah PAUD. Pelopor PAUD Dunia Pada mulanya penddikan semacam PAUD ini muncul di Kota Blankerburg, Jerman pada tahun 1840 yang diperkenalkan oleh Friedrich Wilhelm August Frobel dengan mendirikan lembaga yang bernama Kindergarten. Istilah Kindergarten berasal dari kata Kinder berarti Anak dan Garten berarti Taman. Istilah Kindergarten ini mempunyai makna Taman Anak’. selanjutnya istilah Kindergarten juga terkenal dengan sebutan Frobel School yang identik dengan nama pendiri lembaga tersebut. Menurut Frobel, Anak-anak usia dini di ilustrasikan sebagai tunas tumbuh-tumbuhan yang memerlukan pemeliharan dan perhatian dari Juru Tanam’. dari ilustrasi yang diberikan oleh Frobel, dapat kita simpulkan bahwa sang juru tanam mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tunas tumbuh-tumbuhan. begitu juga pertumbuhan dan perkembangan anak-akan usia dini yang sangat membutuhkan peran sang pendidiknya. Berdirinya Kindergarten yang terkenal juga dengan istilah Frobel School merupakan tunas bagi pertumbuhan pendidikan anak di seluruh Dunia. Konsep yang di gunakan Frobel School sangat cepat menyebar ke seluruh Dunia. Pada tahun 1907 PAUD versi lainpun muncul di pemukiman kumuh San Lorenzo, Italia. Maria Montessori merupakan seorang berlatar belakang Dokter mendirikan Casa Dei Bambini yang ditunjukan bagi perawatan anak-anak yang berlatar belakang keluarga miskin dan buruh. Casa Dei Bambini sendiri berarti rumah untuk perawatan anak yang selanjutnya lebih di kenal dengan sebutan rumah anak. Sejarah PAUD di Indonesia Untuk mengetahui dan memahami sejarah berdirinya Paud di Indonesia, setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan Nasional ketika penjajahan Belanda 1908 – 1941 dan pada masa penjajahan Jepang 1942 – 1945. Periode Pertama; Masa Pergerakan nasional ketika penjajahan Belanda 1908-1941 Lembaga Kindergarten atau populer dengan nama Frobel School yang didirikan oleh Friedrich Wilhelm August Frobel merupakan cikal bakal lahirnya lembaga PAUD di Indonesia. Konsep lembaga ini di bawa masuk ke Indonesia oleh Pemerintahan Belanda Hindia untuk pendidikan anak-anak mereka, anak-anak Eropa dan para bangsawan lainnya. Pada saat itu pemuda pribumi belum dapat merasakan pendidikan semacam ini. apalagi masyarakat miskin yang belum memahami dan menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Pada saat kebangkitan Nasional yang di awali dengan berdirinya Pergerakan Pemuda Budi Utomo pada 28 Mei 1908, barulah pemuda pribumi menyadari akan pentingnya pendidikan anak usia dini. Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak ini di realisasikan dengan mendirikan Bustanul Athfal pada tahun 1919 oleh persatuan wanita Aisyiyah di Yogyakarta. pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantoro, sepulang dari pengasingannya di Belanda selama dua tahun mendirikan Taman Lare atau taman anak Kindertuin yang berkembang dengan Taman Indria. Periode Kedua; Masa Penjajahan Jepang 1942-1945 Pada masa penjajahan jepang, pendidikan PAUD terus berlanjut namun semakin berkurang dari segi kuantitasnya. pada saat itu pemerintahan Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD. namun pemerintahan Jepang hanya melengkapi kegiatan kelas dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Sejarah PAUD di Indonesia dan Perkembangannya. Memahami sejarah PAUD di Indonesia sama halnya dengan memaharni perjalan panjang dinamika dan pasang-surut pendidikan di Indonesia. Kehadiran PAUD di Indonesia sesungguhnya dimulai sejak sebelum kemerdekaan. Pada masa ini setidaknya dapat ditelusuri melalui dua periode, yaitu pada masa pergerakan nasional pada penjajahan Belanda 1908-1941 dan masa penjajahan Jepang 1942-1945. Namun demikian, keberadaan PAUD di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan PAUD di dunia internasional. Pada tahun 1840 Friedrich Wilhelm August Frobel mendirikan Kindergarten di kota Blankerburg, Jerman, yang merupakan pelopor pendidikan anak usia dini di dunia. Kinder berarti anak dan garten berarti taman. Menurut Frobel, anak usia dini diibaratkan seperti tunas tumbuh-tumbuhan, masih memerlukan pemeliharaan dan perhatian sepenuhnya dari si “juru tanam”. Berdirinya Kindergarten yang juga dikenal sebagai Frobel School berpengaruh terhadap perkembangan PAUD di seluruh dunia. Konsep Kindergarten dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia. PAUD versi lain pun muncul. Pada tahun 1907 di pemukiman kumuh San Lorenzo, Italia, Maria Montessori, seorang yang berlatar belakang dokter, mendirikan Casa dei Bambini yang ditujukan bagi perawatan anak-anak dari keluarga miskin dan kaum buruh. Casa dei Bambini artinya rumah untuk perawatan anak yang selanjutnya dikenal sebagai Rumah Anak. Di Indonesia, pemerintah Hindia Belanda membawa konsep ini dan mendirikan Frobel School bagi anak­-anaknya. Seiring dengan kebangkitan nasional yang diawali berdirinya pergerakan pemuda Budi Utomo, kesadaran akan pentingaya pendidikan bagi kaum bumi putera semakin dirasakan. Frobel School yang awalnya hanya diperuntukkan bagi anak-anak keturunan Belanda, Eropa, dan Bangsawan, mulai dikenal oleh cendekiawan muda pribumi. Pada tahun 1919 Persatuan Wanita Aisyiyah mendirikan Bustanul Athfal yang pertama di Yogyakarta. Kurikulum dan materi pendidikannya menanamkan sikap nasionalisme dan nilai-nilai ajaran agama. Bustanul Athfal ditujukan untuk merespon popularitas lembaga PAUD yang berorientasi Eropa. Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantoro, sepulang diasingkan dari Belanda selama dua tahun 1913 – 1915, mendirikan Taman Lare atau Taman Anak atau Kindertuin yang akhirnya berkembang menjadi Taman Indria. Pada masa penjajahan Jepang, lembaga pendidikan sejenis PAUD, terus berlanjut namun semakin berkurang. Pemerintah Jepang tidak mengawasi secara formal penyelenggaraan pendidikan setingkat PAUD, namun melengkapi kegiatan kelasnya dengan nyanyian-nyanyian Jepang. Periode berikutnya adalah periode setelah kemerdekaan. Periode ini setidaknya terbagi menjadi 6 periode, yaitu periode 1945-1965; 1965-1998; 1998-2003; 2003-2009; dan periode 2010-sekarang. Periode 1945-1965 ditandai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita. Yayasan tersebut mendirikan Sekolah Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta dan merupakan gerakan nasionalis dalam melawan kembalinya Belanda. Di era ini pemerintah dan swasta mulai nnembangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah keberadaan TK resmi diakui sebagai hagian dari sistem pendidikan nasional. Pada tahun itu pula, tepatnya tanggal 22 Mei 1950 berdiri IGTKI. Pada tahun 1951 berdiri Yayasan Bersekolah Pada Ibu yang menyumbang pendirian TK hingga menyebar ke luar pulau Jawa. Tahun 1951-1955, pemerintah berupaya mengembangkan kurikulum, menyediakan fasilitas, dan mengedakan supervisi ke TK-TK. Pada perode itu pula didirikan SPG-TK Nasional di Jakarta dengan pemberian subsidi, dan pengembangannya yang terus berlanjut hingga ke luar pulau Jawa. Pada tahun 1957 berdiri GOPTKI Gabungan Organisasi Penyelenggara TK Indonesia yang melaksanakan kongres pertamanya pada tahun 1959. Pada awal tahun 1960-an, mulai didirikan TK yang berstatus negeri. Tahun 1960-1963, pemerintah mulai melakukan pengiriman SDM untuk belajar ke mar negeri, diantaranya ke Australia, USA, dan New Zealand. Dampak dari pengiriman SDM tersebut, terjadi modernisasi pendidikan di tingkat PAUD berskala besar dan merupakan jawaban atas ketidakpuasan sebelumnya. Sebagai penghujung, di periode tersebut, yaitu tahun 1963-1964 lahirlah Proyek Kurikulum Gaya Baru. Inti kurikulum tersebut berorientasi pada fasilitasi anak mendekati kecakapan, kebutuhan dan minat individual. Ciri khasnya tersedia pusat minat sudut, seperti sudut rumah tangga, sudut seni, pusat musik, dan sebagainya. Periode 1965-1998 ditandai dengan diperkenalkannya silabus kurikulum baru tahun 1968 yang menggantikan kurikulum versi 1964 Kurikulum Gaya Baru. Pada bulan November 1968, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan UNICEF dalam bentuk penyediaan konsultan dan pendanaan untuk penataran guru dan administrator pendidikan di tingkat TK. Pada tahun 1970, mulai dijalin kerjasama nyata antara Pemerintah dengan GOPTKI, IGTKI, dan PGRI. Kerjasama tersebut melahirkan kegiatan workshop bersama, dengan tema “Konsolidasi Gerakan Prasekolah”. Kegiatan yang sama dilakukan tahun 1973, dengan tema “Membakukan Organisasi dan Manajemen Program-Program Prasekolah”. Pada tahun 1974, diberlakukan kurikulum baru yang merupakan pembaharuan dari kurikulum 1968. Isi kurikulum meliputi PMP, kegiatan bermain bebas, pendidikan bahasa, PLH, ungkapan kreatif, pendidikan olah raga, pendidikan dan pemeliharaan kesehatan, serta pendidikan skolastik. Pada tahun 1984, diberlakukan kurikulum baru dengan isi kurikulum meliputi bidang pengembangan agama, PMP, daya cipta, jasmani dan kesehatan, daya fikir/pengetahuan, serta perasaan kemasyarakatan dan lingkungan. Berlakunya UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang diikuti terbitnya PP No. 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, semakin mempertegas cksistensl clan kedudukan pendidikan prasekolah di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1993, diberlakukan kurikulum TK 1993. Dalam kurikulum 1993 tersebut terdapat dua kegiatan utama, yaitu 1 Program pembentukan perilaku, dan 2 Program pengembangan kemampuan dasar daya cipta, bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani. Terkait dengan penyiapan pendidik oleh perguruan tinggi, mulai tahun 1979 di IKIP Jakarta didirikan jurusan Pendidikan Prasekolah dan Dasar jenjang S-1, yang terselengara hingga tahun 1998 yang setelah tahun 1998 berubah menjadi Program S-1 Pendidikan anak usia dini hingga sekarang. Upaya lebih luas dalam pengadaan pendidik PAUD oleh perguruan tinggi terjadi pada tahun 1993/1994-1996/1997 peningkatan kualifikasi guru prasekolah dari SPG ke D-2 PGTK yang penyelenggaraanya dimulai dari IKIP Jakarta, IKIP Medan, IKIP Yogyakarta, dan kemudian IKIP Bandung. Pada tahun 1998 menguatkan berbagai upaya di bidang pendidikan anak usia dini, maka diadakan Semiloka Tingkat Nasional tentang Pendidikan Anak Usia Dini di IKIP Jakarta. Peserta terdiri dari 10 LPTK dan unsur dinas pendidikan dari seluruh Indonesia. Periode 1998-2003 ditandai dengan otonomi pendidikan, yang beipengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di pusat maupun di daerah-daerah. Pada periode ini pemerintah mulai mendukung berkembangnya PAUD jalur pendidikan nonformal dalam bentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA dan Satuan PAUD Sejenis dalam bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu. Melalui dukungan Bank Dunia pada 1998-2004 pemerintah merintis program Pengembangan Anak Dini Usia di 4 propinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, Bali, dan Sulawesi Selatan. Program dilanjutkan pada tahun 2008-2013 dengan nama program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini PPAUD dengan dukungan pembiayaan pinjaman dari Bank Dunia dan hibah dari pernerintah Belanda. Pada tahun 2001 dibentuk Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia PADU yang mengemban mandat melakukan pembinaan satuan PAUD nonformal. Pada tahun 2002 terbentuk konsorsium PAUD yang membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Pada bulan Februari 2002, terbentuk forum PADU/PAUD tingkat Nasional yang turut berkontribusi dalam pengembangan dan pembangunan PAUD di Indonesia. Di periode ini pula terjadi pendirian PGTK/PG­PAUD jenjang S-1 di beberapa perguruan tinggi PGTK S-I di UPI, PGTK S-1 IKIP Yogyakarta, dll. Periode 2003-2009, ditandai dengan keluarnya Undang­-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan jawaban atas tuntutan reformasi dalarn semua aspek kehidupan. Melalui UU ini untuk pertama kali PAUD diatur secara khusus dalam sebuah undang-undang, yaitu pada pasal 1 butir 14 tentang pengertian PAUD; pasal 28 yang secara khusus mengatur tentang PAUD; dan pasal-pasal terkait lainnya. Pada tahun 2003 diselenggarakan Seminar dan Lokakarya Nasional Semiloknas di IKIP Bandung yang menghadirkan para akademisi dari perguruan tinggi, forum PAUD, dan praktisi PAUD dari berbagai daerah. Semiloknas ini menghasilkan `blue print’ tentang kerangka akadernik dan rujukan pengembangan PAUD di Indonesia yang mengawali konseptualisasi pembangunan PAUD Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2005 berdiri organisasi profesi, himpunan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Indonesia HIMPAUDI yang menggerakkan seluruh potensi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia. Pembentukan HIMPAUDI di tingkat pusat ini dengan cepat diikuti dengan pembentukan HIMPAUDI tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota. Pada tahun 2004-2009 program PAUD menjadi salah satu dari 10 prioritas program Depdiknas sehingga PAUD menjadi salah satu program pokok dalam pembangunan pendidikan di Indonesia tertuang dalam RPJM Tahun 2004­-2009 dan Renstra Depdiknas Tahun 2004-2009. Pada penghujung tahun 2009, diterbitkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD formal dan nonformal. Periode 2010-sekarang, ditandai dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD nonformal di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal PAUDNI melalui Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2010. Pada perjalanan sejarah pembinaan PAUD di Indonesia, akhirnya terjadi kristalisasi bentuk­bentuk satuan PAUD dengan berbagai karakteristiknya yang meliputi TK termasuk Taman Kanak-kanak Bustanul Athfal/TK-BA, RA, KB, TPA, Satuan PAUD Sejenis, serta PAUD berbasis keluarga dan/atau lingkungan. Sejarah PAUD, Lahirnya PAUD 1 Pendidikan Abad 18 dan sebelumnya Istilah “Kindegarden” atau taman kanak-kanak baru dipakai Froebel tahun 1837 pemikiran untuk mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak telah ada jauh sebelum itu. Bebrapa tokoh penting seperti Martin Luther, Comenius, Pestalozzi, Darwin dan Saguin memberi sumbangan yang tak ternilai untuk menyarankan agar anak laki-laki sebaiknya di beri pendidikan formal. Hal ini didasarkan atas penyataan bahwa anak laki-laki pada saat itu merupakan tulang punggung keluarga yang harus mampu menghidupi keluarganya, mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anaknya. Untuk itu anak laki-laki sebaiknya bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ia juga menyarankan agar musik dan olahraga di masukkan dalam kurikulum Frost dan Kissinger 1976. Tokoh lain adalah John Comenius 1592-1670 ia menginginkan agar semua anak mendapat kesempatan belajar di sekolah. Idenya yang cemerlang dan masih dipakai sampai sekarang adalah kurikulum yang terintegrasi integrated curriculum dan kurikulum yang memberi kesempatan anak untuk belajar pengalaman langsung. Kurikulum yang terintegrasi tidak memisahkan bidang studi seperti matematika, sains, ilmu sosial, seni dan bahasa. Charles Darwin 1959 menulis buku tentang The Origin of species dimana ia menyatakan bahwa setiap individu yang adaftif akan survive atau tetap hidup dan melanjutkan keturunannya. Oleh karena itu agar anak bisa tetap hidup maka ia harus berlatih beradaptasi dengan lingkungannya. Disamping itu, para pendidik perlu menyadari adanya perbedaan antar individu yang berdampak pada perbedaan cara belajarnya. Jean jacques Rousseau 1712-1778 ia menuangkan pikirannya tentang paud dalam novelnya Emile. Ia menuangkan pendapat abhwa anak adalah miniatur oarang dewasa dan menyarankan agar anak di didik sebagaimana kodratnya. Ia berpendapat bahwa pendidikan sebaiknya di sesuaikan dengan usia anak. Menurutnya anak usia lahir sampai lima tahun belajar terbanyak melalui aktivitas fisiknya. Sementara anak usia lima tahun sampai dua belas tahun belajar melalui pengalaman langsung dan melalui eksplorasi terhadap lingkungannya. Johann Heinrick Pestalozzi 1747-1827 ia menyarankan agar belajar dari benda-benda riil dan rekreasi serta bermain dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan TK. Pendidikan TK pada saat itu lebih bersifat keagamaan. Beberapa TK yang tercatat seperti Ammon School di Amerika Serikat dan Orbelin “Knitting Schools” di peranci masih menekankan pada pembelajaran membaca, terutama membaca kitab suci seperti injil. Oleh karena itu taman kanak-kanak di amerika dibawah pengawasan gereja dan tes pemahaman anak didasarkan atas tingkat pemahaman anak terhadap ayat-ayat dalam injil spondek, 1986. 2 Pendidikan Abad 19 Salah satu tokoh pendiri taman kanak-kanak yang tenar pada abad ini adalah Friedrich Wilheim Froebel 1782-1852. Froebel pernah belajar pada pertalozzi. Ia mendirikan kindegarten kinder = anak dan garten = taman di Jerman pada tahun 1837. Yang menarik dari sekolah froebel ini adalah adanya “gift” dan “occupation”. Gift adalah adanya benda-benda riil untuk sarana belajar anak. Benda tersebut memiliki bangun geometris yang beragam seperti kubus, prima, bola dan kerucut sedangkan occupation adalah serentetan aktivitas yang urut. Contoh lain adalah menata balok menjadi suatu bentuk bangunan. Froebel dilahirkan dari keluarga yang religius meskipun tidak sependapat dengan ayahnya yang mengajarkan agaman secara dogmatik, konsep pendidikan anak yang ia tawarkan masih diwarnai oleh pemikiran yang religius. Ia berpendapat bahwa manusia merupakan pengejawantahan ide dari tuhan. Oleh karena itu tujuan pendidikan bagi dirinya adalah agar anak dapat memahami kesatuan antara dirinya dengan orang lai, dengan alam semesta dan dengan tuhannya. Tk model froebel ini terus memiliki pengaruh yang besar dan berkembang sampai awal seribu sembilan ratusan. Oleh karena itu, Froebel disebut sebagai Bapak taman kanak-kanak. Robert owen 1771-1850 merupakan salah satu tokoh PAUD di Amerika serikat. Ia termasuk orang yang pindah ke new world. Tahun 1816 ia mendirikan sekolah The Institution for the formation of character di new lanark, scotlandia. Sekolah owen inidalam beberapa segi memiliki kesamaan dengan sekolah froebel dan pemikiran pestalozzi yaitu menekankan agar anak belajar dari benda-benda konkrit. Owen lebih menekankan pada kegiatan empiris. Menurutnya ilmu pengetahuan di peroleh dari hasil interaksi anak dengan objek ia juga percaya bahwa sesuatu dikatakan benar bila sesuai dengan kenyataan yang ada. Oleh karena itu, ia menyediakan berbagai binatang, tumbuhan serta kunjungan kekebun binatang sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar di TK nya. 3 Pendidikan Abad 20 Revolusi industri pada pertengahan abad 18 memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan TK baik di eropa maupun di amerika. Dengan ditemukannya mesin uap ini menyebabkan pemikiran masyarakan berubah. Aliran empirisme menekankan pentingnya pengalaman dan fakta untuk memperoleh pengetahuan. Aliran ini menggunakan observasi dan eksperimen sebagai dasar memperoleh pengetahuan. Cara berfikir ini kemudian mewarnai kurikulum pendidikan anak. Salah satu tokoh yang terkenal pada saat ini adalah Maria Montessori ia dilahirkan di Chiaravalle, ancona, italia pada tahun 1870. Ia membuka sekolah di Roma Italia tahun 1907 yang di beri nama Casa Dei Bambini rumah anak. Casa dei bambini atau children house kemudian hari sangat di kenal dengan nama Montessori School brewer 1995. Pengalamannya mendidik anak di tulis dalam sebuah buku yang berjudul “Scientific Paedagogy as applied to child education in the childrens house”. Montessori menggambarkan kodrat anak sebagai makhluk yang memiliki daya serap informasi tinggi yang dikenal dengan teori the absorbent of mind montessori 1984. Menurut teori ini, anak memiliki daya serap yang tinggi terhadap informasi dari lingkungannya yang dapat di alogikan sebagai daya serap kertas tisu terhadap air. Menurut pada tahap awal anak terus menerus menyerap informasi dari lingkungannya secara sadar dan tidak sadar. Di sekolah monetssori anak-anak dilatih untuk menguasai keterampilan yang akan di capai seumur hidup long-life skills. Keterampilan tersebut antara lain meliputi mengancing baju, menali sepatu, memakai kaos kaki, menali sepatu dan lain lain. Selain itu anak anak juga di latih membaca, menulis, dan aritmatik. Benda-benda yang akan di gunakan untuk proses belajar mengajar diseleksi dengan sebaik-baiknya. Di sekolah montessori, anak lebih banyak belajar secara individual atau dalam kelompok kecil di banding belajar secara klasikal chattin, 1992. Kelompok ini biasanya anak dalam berbagai usia. Kurikulum disusun berdasarkan kemampuan anak untuk memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Jhon dewey 1989-1952 dewey memandang bahwa pendidikan merupakan proses kehidupan itu sendiri dan bukan semata-mata mempersiapkan anak untuk di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan proses berkonstruksi pengalaman yang tak pernah berakhir. Oleh karena itu, sekolah sebaiknya memanifestasikan kehidupan itu sendiri, sebagaimana kehidupan yang di alami anak di dalam keluarga dan masyarakat. Menurut Dewey proses mendidik anak mencakup 2 hal psikologi dan sosiologi. Pendidikan harus di mulai dari psikologi anak yang meliputi kapasitas, minat dan prilaku anak. Salah satu yang demokratis yang mampu mengembangkan potensi psikis dan sosiologi anak secara optimal. Setiap individu didalam kelas merupakan bagian dari yang lain. Oleh karena itu, mempertimbangkan hak dan kepentingan orang lain harus di perhatikan seimbang dengan hak dan kepentingan dirinya sendiri. Pada abad ini muncul pula tokoh pendidikan yang pemikirannya sangat berpengaruh terhadap perkembangan TK. Erikson, Skinner dan Jean Piaget, Bloom mengembangkan tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bertahap. Skinner seorang behaviorist yang menelorkan behavioral abjective atau perilaku yang dapat diamati untuk mengukur peroleh hasil belajar. Piaget mengembangakn teori perkembangan anak baik aspek intelektual maupun aspek moral. Pendidikan anak usia dini bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak the whole child agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai suatu falsafah bangsa. Anak dapat dipandang sebagai individu yang baru mengenal dunia. Ia belum mengetahui tat krama, sopan santun, aturan, norma, etika dan berbagai hal tentang dunia. Ia juga sedang belajar berkomunikasi dengan orang lain dan belajar memahami orang lain. Anak perlu di bimbing agar mampu memahami berbagai hal tentang dunia dan isinya. Ia juga perlu dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup dimasyarakat. Interaksi anak dengan benda dan engan orang lain diperlukan untuk anak belajar agar anak mampu mengembangkan kepribadian, watak dan akhlak yang mulia. Usia dini merupakan saat yang amat berharga untuk menanamkan nilai nasionalisme, kebangsaan, agama, etika, moral, norma sosial yang berguna untuk kehidupannya dan strategi bagi pengembangan suatu bangsa.
PAUDUswah Hasanah Perwira yang saat ini bergerak sebagai penyelenggara program layanan PAUD (KB/TPA/TK/SPS) didirikan sejak tahun 2003 namun pada tahun 2007 baru me ngantongi izin penyelenggaraan. Perjalanan atau cikal bakal berdirinya layanan PAUD diawali dengan adanya pemukiman baru yang berlokasi di BTN Griya Purnawira Curug Indah atau yang lebih dikenal dengan sebutan BTN Pepabri Curug Desa Jatimulya setelah adanya pemekaran saat ini bernama Desa Narimbang Mulia Kecamatan Rangkasbitung BAB IV PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN KTSP PAUD Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap pemangku kepentingan, terutama dengan orang tua dan masyarakat yang menitipkan anaknya di satuan pendidikan pendidikan tersebut. Begitu pula KTSP PAUD sesungguhnya merupakan bagian dari kontrak antara satuan pendidikan PAUD, orang tua dan pemerintah, dalam hal ini dinas pendidikan. Oleh karena itu dalam hal pengesahan, pemberlakuan dan masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari fihak-fihak yang terkait tersebut. Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut A. Pengesahan KTSP PAUD Produk KTSP PAUD hendaklah dapat disepakati oleh pihak-pihak yang terkait. Hal ini penting agar kurikulum mendapatkan dukungan penuh, sehingga dalam penerapannya dapat optimal. Terkait dengan KTSP PAUD, pihak-pihak yang diharapkan dapat menyetujui hasil pengembangan KTSP PAUD dan diminta membubuhkan tandatangannya sebagai tanda bukti pengesahan diantaranya 1. Perwakilan Penyelenggara, lebih baik jika ketua penyelenggara, setidaknya adalah kepala bidang pendidikan yayasan atau satuan pendidikan penyelenggara. 2. Pengelola, yaitu kepala satuan PAUD; baik pada satuan PAUD terpadu maupun pada Satuan PAUD tersendiri. 3. Disahkan oleh Dinas Pendidikan setempat yaitu pegawai dinas pendidikan tingkat kabupaten, dapat dilakukan oleh kepala dinas pendidikan tingkat kabupaten yang diketahui oleh penilikpengawas bidang PAUD tingkat kecamatan. B. Pemberlakuan KTSP PAUD Masa pemberlakuan KTSP PAUD yang telah dikembangkan oleh para tim pengembang akan diberlakukan sesaat setelah di sahkan oleh pihak-pihak sebagaimana yang telah dipaparkan di atas. Tetapi beberapa alasan yang rasional, pemberlakukan dapat disesuaikan dengan harapan satuan pendidikan atau para pengembang, misal menunggu tahun pelajaran baru, menunggu dukungan sarana-prasarana, menunggu dukungan SDM tambahan, menunggu dukungan anggaran, dan sebagainya. Masa berlaku KTSP PAUD juga amat relatif, biasanya tidak melebihi batas waktu lima atau sepuluh tahun. Atau masa berlakunya kurikulum dapat mengacu pada tenggang waktu masa akreditasi yang diatur diberlakukan di daerah tertentu, baik secara lokal maupun nasional. C. Masa Peninjauan Ulang KTSP PAUD Kurikulum yang telah dikembangkan harus siap untuk selalu direvieu, bahkan dengan tiba-tiba. Beberapa pertimbangan dasar untuk merevisi atau memperbaiki kurikumum diantaranya adalah 1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD 2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD. 3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD 4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD 5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD 6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD 7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat 8. Dan sebagainya Naskah Akhir KTSP PAUD Naskah akhir KTSP PAUD yang akan dihasilkan sesuai dengan sistimatika sebagai berikut Halaman Judul 24 Kata Pengantar Lembar Pengesahan Daftar Isi BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA A. Profile Satuan Lembaga PAUD penyelenggara, pengelola dan pendidik B. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD D. Status Satuan lembaga PAUD negeriswasta, izin operasional, akreditasi, dll BAGIAN II. DOKUMEN I A. PENDAHULUAN BagianI Profil Lembaga. A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD. B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD (penyelenggara, pengelola dan guru dan Uraian Tugas. C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD. D. Status Satuan lembaga PAUD (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll) Bagian II Dokumen I. A. Pendahuluan
A. Sejarah Singkat Satuan PAUD RA Perwanida Pamekasan mulai beroperasi pada tahun 2012 tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2012 yang diprakarsai oleh Bapak H. Nurmaluddin, SE, selaku kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan. RA Perwanida diresmikan pada tanggal 21 September 2012 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur, Drs. H. Sujak. Dengan jumlah murid 22, jumlah guru 10 dan yang ditunjuk menjadi Kepala RA adalah Ibu Nurhasunah, guru MTsN Parteker. Pada tahun 2013-2015 RA Perwanida memiliki 6 rombongan belajar, jumlah guru 18 ditambah satu tenaga kependidikan. Sedangkan kepala RA Ibu Subhanatun pada bulan Juli 2015 yang bersangkutan dipindah tugaskan sebagai guru agama pada SDN Panempan, dan yang ditunjuk untuk menjadi pelaksana tugas kepala sekolah bapak ALIWAFA, sampai sekarang B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga RA Penyelenggara Pengelola guru dan Uraian Tugas 1. Ketua Yayasan PERWANIDA bertanggung jawab dalamPengembangan pendidikan RA Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana. 2. Kepala bertanggung jawab dalam  Pengembangan program Taman Raudlatul Adfal  Mengkoordinasikan guru-guru Taman Raudlatul Adfal  Mengelola administratif Taman Raudlatul Adfal  Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Raudlatul Adfal  Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 5 Ketua Yayasan PERWANIDA Tenaga Adminitrasi Kepala RA Guru RA Guru RA Raudlatul Adfal 3. Guru bertanggung jawab dalam  Menyusun rencana pembelajaran  Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya  Mencatat perkembangan anak  Menyusun pelaporan perkembangan anak  Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting 4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam  Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik  Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik  Mengelola sarana dan prasarana Taman Raudlatul Adfal  Mengelola keuangan C. Alamat Dan Peta lokasi Satuan Lembaga RA Alamat RA Perwanida pamekasan Jl. Brawijaya kelurahan jungcangcang, kecamatan pamekasan, kabupaten pamekasan D..Status Satuan lembaga RA izin operasional, akreditasi . RA PERWANIDA telah memiliki izin operasional dari KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PAMEKASAN nomor denga nomos statistik madrasah 101235280556 untuk program Taman Raudlatul Adfal dan dan masih dalam proses akreditasi dari BAN PNF tahun 2017 . KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 6 BAGIAN II DOKUMEN I A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa datang. Oleh karena itu layanan RA harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut, maka Kurikulum RA PERWANIDA memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Kurikulum RA PERWANIDA disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik madrasahRA. Kurikulum RA PERWANIDA disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum RA PERWANIDA juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untukmengukur peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. 2. Dasar Operasional Kurikulum RA PERWANIDA Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan anak Usia Dini Holistik-Integratif Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai pengganti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 7 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015. Peraturan Presiden Nomor 60 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik– Integratif. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 146 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum tahun 2013 pasal 7. 3. Tujuan Penyusunan Kurikulum RA Tujuan Kurikulum Kurikulum RA PERWANIDA disusun sebagai a. Acuan bagi Pengelola dan Guru dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak. b. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan PAUD kepada peserta didik c. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. B. Visi Misi Dan Tujuan Satuan RA RA PERWANIDA Mewujudkan generasi yang beriman, bertakwa, berahlaqul karimah cerdas, dan terampil RA PERWANIDA  Berupaya menanamkan nilai keimanan dan ketakwaan kepada anak didik melalui pemgembangan agama islam  Membina dan mempersiapkan insan yang berahlaqul karimah melalui pembiasaan dan suri tauladan dari segenap guru  Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum serta memperhatikan tumbuh kembang dan kemempuan anak  Tertanamnya nilai nilai keimanan dan ketakwaan pada diri anak KURIKULUM RA PERWANIDA PAMEKASAN[Type text] Page 8 RA PERWANID A dalam mengamalkan syariah  Menjadikan anak yang berahlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari  Menjadikan anak yang mampu berkembang sesuai dengan fase perkembangannya C. Karakteristik

B Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD PUSAT UNGGULAN PAUD TAMAN BELIA CANDI SEMARANG berawal dari pendirian Kelompok Bermain yang berdiri tanggal 23 Januari tahun 2000, dengan akte notaris no. 12 tahun 1999 dibawah naungan Yayasan Putri Ibu, sebagai Ketua : Nila Kusumaningtyas, ST, M.Pd. Berawal dari kesulitan Ibu Nila Kusumaningtyas

3 1 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN f. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak usia Dini g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 7 h. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014 i. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan …. B. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai 1. Acuan bagi Pengelola dan Pendidik dalam menyusun program layanan, kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain yang mendukung pencapaian keberhasilan belajar anak. 2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan Program Pengemba ngan Kompetensi yang Dicapai Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa Mengenal perilaku balk sebagai cerminan akhlak mulia Menunjukkan periaku santun sebagai cerminan akhlak mulia Materi Pembelajaran • Doa-doa doa sebelum dan sesudah belajar, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan bangun tidur, doa untuk kedua orang tua, mengenal hari-hari besar agama, hari- hari besar agama, cara ibadah sesuai hari besar agama, tempat ibadah, tokoh keagamaan. • Perilaku baik dan santun disesuaikan dengan agama dan adat setempat; misalnya tata cara berbicara secara santun, cara berjalan melewati orang tua, cara meminta bantuan, cara menyampaikankan terima kasih setelah mendapatkan bantuan, tata cara beribadah sesuai agamanya misalnya; berdoa, tata caramakan, tata cara memberi salam, cara berpakaian, menolong teman, orang tua dan guru. PAUD kepada peserta didik. 3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan. 4. Dst. C. Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD 1. Visi Taman Kanak-Kanak Kenanga “Membentuk generasi yang sehat, cerdas, kreatif, mandiri, ceria dan berakhlak mulia” 2. Misi Taman Kanak-Kanak Kenanga a. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistik integratif. b. Memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat, dan potensi anak. c. Membangun pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat dan berakhlak mulia secara mandiri. d. Membangun kerjasama dengan orang tua, masyarakat, dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional, akuntabel, dan berdaya saing nasional. 3. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kenanga a. Mewujudkan anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri b. Mewujudkan anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya. c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana. Fisik Motorik Memiliki perilaku yang mencerm inkan hidup sehat Mengena l anggota tubuh, fungsi, dan gerakann ya untuk pengemb angan motorik kasar dan motorik halus Menggun akan anggota 3 1 1 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Mengetahui cara hidup sehat Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat • Kebiasaan anak makan makanan bergizi berpakaian bersih,menjaga kebersihan lingkungan misalnya; kebersihan tempat belajar dan lingkungan, menjaga kebersihan alat main dan milik pribadi. • Nama anggota tubuh, fungsi anggota tubuh, cara merawat, kebutuhan agar anggota tubuh tetap sehat, berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar dalam kelenturan, kekuatan, kestabilan, keseimbangan, kelincahan, kelenturan, koordinasi tubuh. • Kegiatan untuk latihan motorik kasar antara lain merangkak, berjalan, berlari, merayap, berjinjit, melompat, meloncat, memanjat, bergelantungan, menendang, berguling dengan menggunakan gerakan secara terkontrol, seimbang dan lincah dalam • Keterampilan motorik halus untuk melatih koordinasi mata dan tangan, kelenturan pergelangan tangan, kekuatan dan kelenturan jari- jari tangan, melalui kegiatan antara lain; meremas, menjumput, meronce, menggunting, menjahit, mengancingkan baju, menali sepatu, menggambar, menempel, makan, dll • Permainan motorik kasar atau halus dengan aturan. • Cara merawa kebersihan diri misal mencuci tangan, berlatih toilet, merawat gigi, mulut, telinga, hidung, olahraga, mandi 2x sehari; memakai baju bersih, memilih makanan dan minuman yang sehat, makanan yang diperlukan tubuh agar tetap sehat, 1 2 2 9 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Program Pengemba Kompetensi yang Dicapai Kognitif Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif Mengetahui cara memecahkan masalah sehari- hari dan berperilaku kreatif Menyelesaikan masalah sehari- hari secara kreatif Mengenal benda- benda disekitarnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda- benda di sekitar yang dikenalnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya melalui berbaga i hasil karya • Cara menghindarkan dir dari bahaya kekerasan melindungi anggota tubuh yang terlarang mulut, dada, alat kelamin, pantat; waspada terhadap orang asingtidak dikenal, • Cara menghindari diri dari benda-benda berbahaya misalnya pisau, listrik, pestisida, kendaraan saat di jalan raya • Cara menggunakan toilet dengan benar tanpa bantuan • Kebiasaan buruk yang harus dihindari permen, nonton tv atau main game lebih dari 1 jam setiap hari, tidur terlalu larut malam, jajan sembarang. • Membiasakan eksploratif, • Cara bertanya • Cara mendapatkan jawaban. • Pemahaman tentang kreatif, • Membiasakan kerja secara kreatif, • Cara mengenali masalah, • Cara mengetahui penyebab masalah, • Cara mengatasi masalah, • Menyelesaikan kegiatan dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah. • bentuk dua dimensi persegi, segi tiga, bulat, segi panjang, • bentuk tiga dimensi kubus, balok, limas, tabung, ukuran panjang-pendek, • besar-kecil, berat-ringan, sebentar-lama, bilangan satuan, puluhan, • tekstur kasar-halus, keras-lunak, • suara cepat-lambat, keras-halus, tinggi rendah, • pengelompokkan berdasarkan warna, bentuk, ukuran, fungsi, warna-bentuk, warna-ukuran, ukuran- bentuk, warna ukuran-bentuk, • membandingkan benda berdasarkan ukuran “lebih dari — kurang dari”, “palingter • mengurutkan benda berdasarkan seriasi kecil-sedang-besar • mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi sangat kecil- lebih kecil- kecil- besar- lebih besar- paling besar, • pola ABC-ABC, ABCD-ABCD berdasarkan urutan warna, bentuk, ukuran, bunyi, warna, fungsi, sumber, dll. • Mencocokkan lambang bilangan dengan jumlah bilangan • Hubungan satu ke satu, satu ke banyak, kelompok ke kelompok • Lambang bilangan • Mencocokkan Materi 1 2 2 9 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN I I D O K U M E N I K U R I K U L U M S A T U A N P A U D T K K E A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang P e n d i d i k a n a n a k u s i a d i n i d i Kurikulum Tingkat Satuan PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun oleh Tim Pengembang Lembaga yang terdiri dari Kepala Sekolah, Yayasan, Tim Guru dan Komite orang tua dengan bimbingan Penilik PAUD. Kurikulum Taman Kanak-Kanak Kenanga disusun sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan keseluruhan program dan pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum Taman Kanak- Kanak Kenanga juga dijadikan sebagai patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program dan keseluruhan kegiatan pembelajaran sekaligus sebagai tolok ukur untuk peningkatan dan perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan. Dst..... 2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik- Integratif c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan d. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD 2 8 1 3 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN 1. Ketua Yayasan Mahardika bertanggung jawab dalam • Pengembangan pendidikan di TK Kenanga • Bekerjasama dengan berbagai pemangku kebijakan dalam rangka optimalisasi sumber belajar dan sumber dana • Dst. 2. Kepala TK Kenanga, bertanggung jawab dalam • Pengembangan program Taman kanak-Kanak • Mengkoordinasikan guru-guru Taman kanak-kanak • Mengelola administratif Taman kanak-Kanak • Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru Taman Kanak-Kanak • Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di Taman Kanak- Kanak 3. Guru bertanggung jawab dalam • Menyusun rencana pembelajaran • Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya • Mencatat perkembangan anak • Menyusun pelaporan perkembangan anak • Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting. 4. Tenaga Administrasi, bertanggungjawab dalam • Memberikan pelayanan administratif kepada guru, orangtua dan peserta didik • Memperlancar administrasi penerimaan peserta didik • Mengelola sarana dan prasarana Taman Kanak-Kanak • Mengelola keuangan C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga terletak di Jalan Kenanga Nomor 25 Rt 12 Rw 17 Kelurahan Balangbong Kecamatan Kedoya Kabupaten Abal-Abal Provinsi Mercury. D. Status Satuan lembaga PAUD Taman Kanak-Kanak Kenanga merupakan satuan PAUD yang dikelola dengan management berbasis masyarakat dibawah naungan Yayasan Mahardika, telah memiliki izin operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Abal-Abal nomor 10 Akep2006 untuk program Taman kanak-Kanak dan telah telah lulus akreditasi dari BAN PNF tahun 2013 dengan Nomor sertifikat …….. Program Pengemba ngan Kompetensi yang Dicapai Materi Pembelajaran Mengenal lingkungan sosial keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan sosial keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah, budaya, transportasi dalam bentuk • Keluarga hubungan dalam keluarga, peran, kebiasaan, garis keturunan, dst, • teman nama, ciri-ciri, kesukaan, tempat tinggal dst, • lingkungan geografis pedesaan pantai pegunungankota, • kegiatan orang-orang di pagisore hari, dst, pekerjaan petani, buruh, guru, di, • budaya perayaan terkait adat, pakaian, tarian, makanan, dst, • tempat-tempat umum sekolah, pasar, kantor pos, kantor polisi, terminal, dst, • berbagai jenis transportasi transportasi darat, air, udara, Mengenal lingkungan alam hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- batuan, dip Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu- batuan, dip dalam bentuk gambar, • Hewan misalnya; jenis nama, ciri-ciri, bentuk, • Kelompok hewan berdasarkan makanan herbivora, omnivora, karnivora, • kelompok hewan berdasarkan manfaat hewan ternakpeliharaanbuas, • tanaman dikenalkan dengan jenis tanaman daratair, perdubatang, buahhiaskayu, semusimtahunan, • bermacam bentuk dan warna daun dan bermacam akar, • berkembang biak biji stek cangkokberanak membelah diridaun, • cara merawat tanaman, dst, Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dip Menggunaka n teknologi sederhana untuk • Nama benda, • bagian-bagian benda, • fungsi, • cara menggunakan secara tepat, dan cara merawat. Alat dan benda yang dimaksud dapat berupa peralatan ekolah, perabot rumah tangga, perkakas kerja, peralatan elektronik, barang-barang bekas pakai. 1 4 2 7 KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PEDOMAN PENYUSUNAN Lampiran CONTOH UTUH KTSP BAGIAN I . PROFIL LEMBAGA A. Sejarah singkat Satuan lembaga PAUD SejarahSingkat Satuan Lembaga PAUD Taman kanak-kanak Nur-rahman didirikan pada tahun 2017 dibawah nuangan yayasan Al-Aziz. Tokoh yang paling berjasa dalam membina lahirnya Taman Kanak-kanak Annur adalah Bunda Chandrawaty, serta Aziz Arrosyid. PengertianKTSP PAUD. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan PAUD (KTSP PAUD) diartikan sebagai kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat diupayakan oleh satuan PAUD masing-masing. Prinsip-Prinsip Penyusunan KTSP PAUD .